Masih
rendahnya hasil belajar Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan disebabkan dominannya skill menghafal daripada skill memproses
sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat belajar siswa terhadap mata
pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan
masih tergolong kurang. Hal ini dapat dilihat pada sikap siswa selama
mengikuti proses pembelajaran tidak fokus dan ramai sendiri. Bahkan ada
sebagian siswa yang menganggap mata pelajaran ini tidak
begitu penting dikarenakan tidak masuk pada mata pelajaran yang diujikan pada
Ujian Nasional (UN).Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini
adalah (1) mendeskripsikan upaya meningkatkan hasil belajarPendidikan
Jasmani dan Olahraga Kesehatansiswa
kelas VIII-A dengan menggunakan metode problem solving, (2) mendeskripsikan bukti bahwa penerapan Problem Solvingdapat meningkatkanhasil belajar siswa kelas VIII-A.Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan kelas
dengan dua siklus. Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data,
yaitu teknik observasi dan tes akhir kegiatan. Hasil belajar mata pelajaran
Penjas Orkes siswa kelas VIII-A SMPN 1 Kedungjajang lebih meningkat setelah
menggunakan metode problem solving.
Rata-rata skor pada siklus I menunjukan peningkatan dibandingkan dengan
rata-rata skor pada prasiklus 60,30 menjadi 70,27. Rata-rata skor yang dicapai
pada siklus II sebesar 70,60.
Perubahan perilaku siswa yang tampak setelah pembelajaran Penjas Orkes
menggunakan metode problem solving,
yaitu mengalami perubahan kearah positif. Perubahan yang terjadi, yaitu: siswa
merasa lebih tertarik, senang dan dapat menjawab dengan baik setiap pertanyaan
yang diajukan peneliti.Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan
setiap guru
mata pelajaran dapat menggunakan berbagai metode dan pendekatan yang terdapat dalam pendekatan pada mata pelajaran. Siswa hendaknya memiliki
motivasi yang tinggi dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas,
agar kemampuan dan keterampilan yang dimiliki lebih meningkat